Bukan Corona Bukan H5N1, Inilah Wabah Aneh Yang Menimpa Afrika, Pengidapnya Tertawa Tak Berhenti

Misterule.com (23/05/2022).| Diberitakan pada tahun 1962 benua Afrika pernah dilanda epidemi atau wabah aneh. Bukan Corona atau H5N1 tetapi sebuah wabah aneh yaitu tertawa. 
Seperti dikutip dalam sebuah artikel yang dimuat tribunnews.com pada 10 Agustus 2020 lalu, Peristiwa ini diawali tiga siswi yang tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. 


ilustrasi (Shutterstock.com)



Ketiga siswi tersebut adalah murid sekolah menengah khusus perempuan yang dikelola oleh para biarawati di desa Kashasha, di wilayah Kagera, Tanganyika (sekarang Tanzania). 

Awalnya 3 siswi yang tertawa itu dikira hanya bercanda dan akan berhenti tertawa setelah capek namun ternyata tidak. 

Dalam artikel yang dimuat Kompas.com pada 11 Februari 2022 disebutkan serangan tertawa bisa berlangsung cukup lama antara enam jam hingga mencapai dua minggu, dan hal itu membuat proses belajar mengajar terganggu sehingga guru di sekolah terpaksa meliburkan kelas dan mengirimkan siswa untuk pulang. 

Rupanya penyakit misterius itu menular, hal itu diketahui saat para orang tua siswa datang untuk menjemput, mereka juga mulai tertawa tak terkendali namun saat itu tidak ada guru atau staf dewasa di sekolah yang terpengaruh. 

Dikutip dari media yang sama yang dilansir dari History Daily, wabah tertawa Tanzania pada tahun 1962 yang semula hanya menjangkit tiga siswi perempuan, menyebar ke 95 dari 159 siswa di sekolah asrama khusus perempuan dengan rentang usia 12-18 tahun di wilayah Tanganyika (sekarang Tanzania). 

Kumparan.com merilis artikel pada 21 Mei 2021 dan menyebutkan dalam wabah aneh yang menimpa Afrika Timur khususnya Tanganyika (Tanzania) tersebut orang-orang yang terkena wabah tertawa ini kehilangan kontrol dirinya. 

Mereka sebenarnya berniat untuk berhenti tertawa, namun yang terjadi kemudian adalah tawa mereka semakin menjadi-jadi dan tidak dapat dikendalikan. Sebelumnya wabah tertawa ini hanya menyebar di Desa Kanshaha, tapi seiring waktu juga sampai ke desa Nshamba, rumah beberapa siswi yang sebelumnya telah terkena wabah tertawa ini. 

Masih di media yang sama disebutkan ada sebanyak 217 orang di desa tersebut yang tertular. Dan masih dengan gejala yang sama, penderita adalah anak usia sekolah dan perempuan yang baru menginjak usia dewasa. 

Pasca ditutup sementara Sekolah putri Kanshaha dibuka kembali pada 21 Mei 1962, namun karena kondisi siswanya tidak kunjung berubah sekolah itu pun ditutup lagi pada bulan berikutnya. Sedikitnya wabah tertawa ini melanda sekitar 14 sekolah lainnya yang mengakibatkan semua sekolah harus ditutup. 

Belum juga mereda wabah ini malah menyebar ke negara Kenya dan Uganda yang menulari ribuan orang lainnya. Banyak fakar dan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui penyebab dari wabah tertawa ini namun tidak ditemukan dari makanan dan minuman yang mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan perilaku aneh tersebut. 

Pun dengan fisik pengidap wabah ini tidak ditemukan perubahan dan infeksi. Namun setelah hampir 18 bulan melanda, wabah tertawa inipun menghilangkan dengan sendirinya dan masih meninggalkan tanda tanya apa penyebab sebenarnya dari wabah unik dan aneh itu.
0 Komentar untuk "Bukan Corona Bukan H5N1, Inilah Wabah Aneh Yang Menimpa Afrika, Pengidapnya Tertawa Tak Berhenti"
Back To Top